-->

Cari tulisan / Find an article

Friday 11 March 2011

Syukurku

Alhamdulillah..... Tak ingin berhenti aku bersyukur kepada Allah, Dzat yang Maha Agung. Yang telah menganugerahkanku sebuah keluarga yang sangat bahagia. Kedua orang tua yagn menyayangi anaknya, menghormati kakek dan nenek, terus menjalin silaturahmi denga sanak saudara. Mereka telah mengajari aku dan saudara saudaraku banyak kebaikan. Mengajarkan kejujuran, memberikan ketenangan. Mereka juga yang mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak diukur dengan jumlah harta, karena bahagia itu dari dalam. sebanyak apapun uang, harta, kekayaan jika hatinya tetap tidak bisa tenang, ia tak kan bahagia. Dan kami telah membuktikanya. Sungguh, kebahagiaan lebih bagaimana kita menyikapi sesuatu daripad sekedar mendapatkan sesuatu. Bunga mungkin indah, tapi mngkin juga tak indah. tergantung bagaiman kita memandangnya. Seperti itu juga keadaan. Aku masih ingat, dulu setiap pagi aku dan kedua saudaraku (adik yang terakhir belum lahir) setiap pagi hanya sarapn mei instan satu bungkus untuk bertiga ditambah nasi putih. Sangat sederhana. Tidak jarang pula kami hanya sarapan nasi dengan garam. hm hm hm. Betapa sederhana. Betapa indah. Jauh berbeda dengan sekarang. Meskipun sarapan dengan makanan yang lebih layak, aku tidak bisa merasakan kebahagiaan itu. Aku jadi rindu keluargaku. Da sekarang aku memulai lagi untuk merasakanya, merasakan kehadiran mereka disampingku. Agar aku bisa merasakan kemba;i kebahagiaan yang peernah ada. Sungguh aku bersyukur, telah memiliki keluarga yang sangat bahagia. Adikku yang terakhir memiliki sifat yang hampir sama denganku. Malas belajar. hehehe. tapi ia juga mewarisi sifat yang brilian. sekalipuntidak belajar kalau memang minatnya hasilnya bagus. Banyak kesamaan antara aku dan adik terakhirku. Kakakku malah berkebaliakn denganku. Sifatnya yang ulet sangan mengagumkan. Aku sendiri kagum. dari kecerdasan aku yakin lebih unggul, tapi dari segi keuletan aku menyerah. terlebih untuk memecahkan masalah yang pelik, kakakku jago. dari aljabar sampai irisan kerucut (parabola, hiperbola dan bola-bola yang lain). luar biasa. Adikku yang besar juga lain. Ia memiliki keinginan yang keras, kadang sulit untuk dikendalikan. Tapi ia memiliki kelebihan, imajinasinya kuat. Tak heran kalau saat ini ia memilih jurusan Desain Busana. Sungguh luar biasa, luar biasa. aku terlahir dari kombinasi yang sangat pas. Dua sifat yang saling melengkapi. Seorang ayah yang bertanggung jawab. memiliki wibawa dalam mengatur keluarga kami. Kreatifitasnya tidak dipungkiri lagi.Beliau sngat tanggap terhadap perubahan dan lingkungan. Pandangannya yang terbuka membuat aku dan saudaraku merasa nyaman untuk berbagi maupun mengutarakan pendapat. keinginan yang kuat menjadikan beliau tidak mudah menyerah. Sungguh aku bersyukur menjadi putra beliau. Ibuku mewarisi sifat pekerja keras, bahkan ayahkupun mengakui hal itu. keuletan dan semangatnya luar biasa. Ibuku sangat rajin, sifat yang diturunkan kepada kakaku. rasanya tak cukup semua kata untuk melukiskan mereka, tak cukup semua pujian untuk menggambarkan syukurku. Terimakasih ya Allah, telah Kau berikan kepada hambamu ini keluarga yang luar biasa.

No comments:

Post a Comment

Give me a feed back please....