Mengapa? Kata yang satu ini begitu sering berteriak dalam telingaku. Sering juga menjadi teman terbaik dalam memecahkan masalah yang aku hadapi. Tapi kadang juga menjadi hantu yang membisikan keraguan dalam diriku. Ya, mengapa.
Begitu sederhana kata ini, tetapi tak sesederhana akibat yang ditimbulkannya jika salah menggunakan. Kata ini juga hanya memiliki 3 vokal yang bisa diucapkan dalam waktu kurang 3 detik. Tetapi seringkali tidak cukup 3 menit untuk menjawabnya. Mengapa? Kata itulah yang mengantar Newtonmenjadi penemu yang hebat. Di kala orang lain begitu saja acuh melihat apel yang jatuh, kata itu berteriak di telinga Newton . Dan menginspirasi dia untuk menjawabnya yang ternyata menjadikannya orang yang sangat terkenal. Mengapa? Ya mengapa mengapa menjadi momok yang cukup menegangkan jika diucapkan guru kepada muridnya dalam konteks pertanyaan. Sungguh kata yang unik dan mengandung seribu arti. Namun juga membawa seribu alasan dan seribu permasalahan. Benar benar kata yang luar biasa. Di satu saat ia bisa menginspirasi banyak orang. Di saat lein ia bisa membuat laris obat sakit kepala bagi mereka yang dibuat pusing karenanya. Dan kat aitu juga yang membuatku menulis tulisan ini. Ya, mengapa aku jadi tertarik untuk menulis tulisan ini? Dan mengapa aku menyempatkan waktu untuk menuliskannya? Dan mengapa juga aku berniat untuk membaginya dengan orang lain? Hmhmh. Mengapa aku jadi bertanya tanya? Huh.. mungkin hanya orang filsafat yang mampu menjawabnya. Mengapa? Mengapa harus orang filsafat? Mengapa? dan mengapa?
Begitu sederhana kata ini, tetapi tak sesederhana akibat yang ditimbulkannya jika salah menggunakan. Kata ini juga hanya memiliki 3 vokal yang bisa diucapkan dalam waktu kurang 3 detik. Tetapi seringkali tidak cukup 3 menit untuk menjawabnya. Mengapa? Kata itulah yang mengantar Newtonmenjadi penemu yang hebat. Di kala orang lain begitu saja acuh melihat apel yang jatuh, kata itu berteriak di telinga Newton . Dan menginspirasi dia untuk menjawabnya yang ternyata menjadikannya orang yang sangat terkenal. Mengapa? Ya mengapa mengapa menjadi momok yang cukup menegangkan jika diucapkan guru kepada muridnya dalam konteks pertanyaan. Sungguh kata yang unik dan mengandung seribu arti. Namun juga membawa seribu alasan dan seribu permasalahan. Benar benar kata yang luar biasa. Di satu saat ia bisa menginspirasi banyak orang. Di saat lein ia bisa membuat laris obat sakit kepala bagi mereka yang dibuat pusing karenanya. Dan kat aitu juga yang membuatku menulis tulisan ini. Ya, mengapa aku jadi tertarik untuk menulis tulisan ini? Dan mengapa aku menyempatkan waktu untuk menuliskannya? Dan mengapa juga aku berniat untuk membaginya dengan orang lain? Hmhmh. Mengapa aku jadi bertanya tanya? Huh.. mungkin hanya orang filsafat yang mampu menjawabnya. Mengapa? Mengapa harus orang filsafat? Mengapa? dan mengapa?
No comments:
Post a Comment
Give me a feed back please....